Trip to Panderman, Batu

Waktu itu,…

Saya sedang melakukan perjalanan menuju puncak gunung Panderman, Batu. Saya bersama 2 teman saya, Fauzi (skarang di Elektro Brawijaya) dan Badi (sekarang di pertanian UNEJ. Perjalanan saya mulai pagi dari Jombang menuju Batu.

Semua perlengkapan dan bekal sudah saya cek, semuanya sudah lengkap. Pemberhentian pertama di kaki gunung Panderman. Kami sempat meremehkan gunung Panderman, kami sempat menyebut “hanya bukit”, karena puncak gunung Panderman terlihat dekat sekali dari pemberhentian pertama kami. Juga tinggi gunung Panderman yang “hanya” kira kira +- 2000 m dpl. Kami sempat ragu terhadap perjalanan kami, diteruskan atau dibatalkan. Akhirnya kami putuskan untuk maju terus (kita semua belum pernah ke Panderman sebelumnya).

Perjalanan menanjak dimulai. Kilometer pertama, kita akan melihat perkampungan penduduk, villa, pos ronda, tak lupa juga pemandian umum. Wuih….capek, panas, ahhhh minum dulu….segar. Kami sejenak berhenti di sebuah musholla, untuk mengerjakan shalat dhuha. Selain itu kami mengisi perbekalan air minum di musholla tersebut. Sungguh saya begitu kaget, musholla yang luas, air yang segar. Namun lantai musholla yang berdebu seakan-akan tidak ada orang yang pernah shalat disitu dalam waktu yang lama. Saya pikir mungkin daerah sini memang berdebu.

Saya dan teman-teman melanjutkan perjalanan menuju pintu masuk Panderman. Seharusnya untuk masuk ke wilayah panderman, kita diharuskan membayar tiket. Namun pada waktu itu pas beberapa hari selesai hari raya, jadi masih libur.

Sekitar setengah jam perjalanan, kami menemui percabangan jalan(kiri dan kanan). Kami mengambil jalan ke kiri. kami beristirahat sejenak sambil memeriksa barang bawaan kami. Ternyata ….bekal makanan kami tertinggal (sungguh tak diduga). Kami tidak membawa bekal makanan lagi selain itu. Akhirnya teman saya, Badi, turun gunung(hehehe) mencari toko untuk membeli perbekalan. Saya dan Fauzi meneruskan perjalanan. Semakin lama, jalan yang kami lalui semakin sempit, semakin tak terlihat, akhirnya hilang. Kami sempat bingung, tapi kami teruskan saja perjalanannya. Kami berhenti di puncak pertama (Ada 2 puncak sebelum puncak yang paling tinggi) sambil menunggu teman saya Badi yang turun gunung. Akhirnya setelah kita semua berkumpul, kita lanjutkan lagi.

Jalan yang kami lalui waktu sangat menanjak (kira kira 50 derajat). Kami tidak yakin kalau jalan itu yang kami lalui. Kami teruskan, dan sepakat untuk berhenti mendirikan camp di puncak berikutnya. Kami menginap malam itu. Malam itu saya bermimpi didatangi oleh orang berkepala anjing di tenda saya. Orang tersebut hanya diam memandangi saya (hiiiiii. . . . . ).

Paginya, kami teruskan perjalanan. Kami lewati rerumputan, kami lewati perdu. Kami mencari jalan ke puncak. Akhirnya kami melewati jalan air (Jalur yang dibuat air yang mengalir dari puncak). Jalan menuju ke jalan tersebut lebih menanjak dari kemaren (perjuangan keras). Sambil bercanda kami teruskan perjalanan. Kami nggak sadar kalo di belakang kami ada gerombolan kera yg mengikuti (+-25 ekor). Kaget bukan main. Setelah sampai puncak, kami istirahat sejenak, kemudian kami turun gunung. Ternyata jalan yang kami lalui kemaren adalah jalan yang keliru. Menurut penduduk sekitar seh, namanya puncak punuk sapi (Karena ada 2 puncak).

Pelajaran yang dapat diambil:
1. Kita nggak bisa hidup sendiri di dunia ini.
2. Kita hidup berdampingan dengan hewan dan tumbuhan, oleh karena itu kita harus menjaga kelestariannya.
3. Ada beberapa hal/kejadian di dunia ini yang belum bisa dijelaskan dengan ilmiah.
4. Selain hal-hal yang nampak, di dunia ini juga ada hal yang metafisik/gaib.

19 thoughts on “Trip to Panderman, Batu

  1. emang panderman gak tinggi tapi jangan dianggap enteng….kemisteriusannya gak kalah dengan gunung2 lainnya…saya dan teman2 sering naek situ…jalur percabangan yang kta ambil kiri, kami sering menamakannya gunung aneh…emang sulit dicerna dengan logika…saya mau ke panderrman lagi…dah lama gak kesana…kangen ma suasananya…he..he

  2. memang yang gaib ada dan kita wajib beriman tapi jangan lantas kita percaya dengan kekuatan2 gaib yg di lakukan oleh jin atau setan, mereka tidak akan bisa menyentuh kita, mereka tidak akan bisa memberi maslahat atau madharat sama kita, selain Allah. salam rimba

    senjasenyap.blogspot.com

  3. SALAM LESTARI!!!!
    maf mas kurang setuju lo anda manyampaikan tinggi panderman hanya 1200 m dpl. padhal dah jelas tertulis di prasasti yang da di puncak panderman lo tingginya 2000 m dpl.
    tolong diklarifikasi ulang biar tidak menimbulkan salah konsep.
    makasih

  4. Saya n 2 orang kakakQ juga pernah ketinggalan tenda. padahal qita lg perjalanan malem. karena cuapek, jadi tidur di Watu Gede deh..
    cukup dengan mepet batu, udah anget kok, meski agak dingin, tapi segerrr..
    Hehe!!

  5. jd….

    perjalanan ke pos pertma aja nyenengin bgt, gmn muncak nya /???
    seru lah.. tp maklum pemula gtru dehhh…
    dkit2 istirahat, brapa langkah istirahat…

  6. d taon 2000 wkt it kami br lulusan skolah, kami 8 org buat trip k panderman jg,
    krn bnyk cewek yg ikut kami cm smp d p’tngahan aj, d sktr watu gede.. tp mlm it ad yg jerit2 ktny d dtngi 2 prempuan yg 1 muka cantik yg 1 mukany buruk ktny prmpuan it hany liatin aj, pg2ny kami ga jd trusin k puncak km lngsung plng k pare.

  7. serius mimpi seperti itu? waktu di perbatasan jalur air saya malah melihat wujud manusia berkepala anjing di balik pohon. saya pikir saya salah lihat, saya minta pacar saya memanggil orang itu untuk minta tolong, kami sudah sangat kelelahan waktu itu. tapi pacar saya meyakinkan saya bahwa itu hanya halusinasi karena saya kecapekan. ah, sutralah, serem kalo nginget kejadian itu….

  8. saya juga pernah mengalami hal aneh pas di puncak pandermen di hari yg ke 2,tepat jam 12 mlm teman saya yg cewe tiba2 kerasukan.yg anehnya saya ma tmn2 membaca ayat qursi pun ga mempan,malah di ketawa’n.sehabis itu ngamuk2 mengacak-acak smua yg ada di tenda.kalau di pikir secara pake logika,yg kerasukan kn cewe,masa 6 cowo bisa kebanting’n pas megangin dia waktu ngamuk. anehkan??? terus yg tambah seram’y lgi,yg ngerasukin’y itu kaya nenek2 klw lgi dia ngomong..tpi alhmdullilah,klw ga salah jam 04:30 wib,dia keluar jga dari tubuh tmn saya. kejadian ini saya alami pada tahun 2001. sebenar’y sih msh bnyak kjadian2 aneh di pandermen selama saya 3 hari kemping di sana…

  9. wahhhh… G.Panderman….. dulu masih SMP sering banget ke situ….. gk bawa tenda cukup dengan jas ujan aja…… da lama gak kesana……. malem minggu rame ya di panderman…. wahhh malming brangkat dahhh…… kalau di jalur kiri emang terjal banget… dulu waktu SMS pernah nyasar kesana…. tapi langsung potong kompas aja….. maklum masih SMP….. sekarang dah keliling gunung di jawa…..paling tinggi ya sama kayak post 2 G,arjuno yaaaa….

Tinggalkan Balasan ke kecoakmelet Batalkan balasan